Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Sosial Budaya, Modernisasi dan Globalisasi

  • William Ogburn dalam Elly M Setiadi (2011) berpendapat bahwa batasan ruang lingkup perubahan sosial budaya, mencakup perubahan pada unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat nonmaterial (immaterial), beliau menekankan perubahan sosial sebagai pengaruh yang besar dari unsur- unsur kebudayaan materiil terhadap unsur kebudayaan immateriil.
  • Koentjaraningrat (1985) menjelaskan, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Modernisasi mencakup sistem nilai, cara berpikir, berperasaan dan bertindak, serta teknologi yang sesuai dengan kondisi zaman sekarang. 
  • Selo Soemardjan (1962) menjelaskan bahwa globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama secara cepat. Globalisasi melanda berbagai bidang baik bidang IPTEK, ekonomi, transportasi, politik ataupun budaya.  
  • Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2014) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Menurutnya perubahan sosial sebagai perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. 
Bentuk Perubahan Sosial Budaya

A. Dilihat dari waktunya

1). Perubahan Sosial Lambat ( Evolusi )

Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2014) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Menurutnya perubahan sosial sebagai perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. 

2). Perubahan Sosial Cepat ( Revolusi )

Revolusi industri merupakan perubahan sosial budaya yang dapat dikategorikan dalam perubahan sosial cepat. Revolusi industri sebenarnya berlangsung cukup lama yaitu tahun 1750-1850.

Revolusi adalah perubahan sosal yang berlangsung dalam waktu yang cepat dan hal-hal mendasar dalam masyarakat ikut mengalami perubahan. 

Perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Revolusi industri dimulai di Britania Raya dan menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika, dan Jepang. Revolusi Inggris dianggap sebagai pelopor revolusi di negara lain. 

Revolusi industri membawa akibat dalam berbagai bidang kehidupan bagi negaranya ataupun bagi negara lain, antara lain sebagai berikut. 

a) Proses mekanisasi dalam usaha industri 

b) Perdagangan makin berkembang 

c) Transportasi lancar 

d) Berkembangnya urbanisasi 

e) Terjadinya kesenjangan sosial 

setelah adanya revolusi industri terjadi perubahan pada sendi atau dasar dari kehidupan masyarakat terutama pada lembaga kemasyarakatan. Revolusi industri mengubah pola hubungan antara buruh dan majikan, sistem kekeluargaan dan sebagainya. Pada dasarnya perubahan sosial budaya yang cepat atau revolusi dapat terjadi tanpa direncanakan atau direncanakan terlebih dahulu.

B. Dilihat dari pengaruhnya

1). Perubahan yang pengaruhnya kecil

Perubahan yang pengaruhnya kecil merupakan perubahan yang tidak membawa perubahan pada unsur struktur sosial masyarakat. Perubahan yang pengaruhnya kecil artinya perubahan tersebut hanya dianut oleh sebagian kecil orang yang menyukainya saja sehingga perubahan ini tidak membawa pengaruh berarti bagi sebagian besar masyarakat.

2). Perubahan yang pengaruhnya besar

Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang membawa perubahan dalam sendi-sendi kehidupan dalam suatu masyarakat.

Contoh : industrialisasi. 

Industrialisasi membawa pengaruh besar terhadap berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Industrialisasi merupakan proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem mata pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Pembangunan pabrik-pabrik untuk kepentingan industri sebagai bagian dari proses industrialisasi.

C. Perubahan dilihat dari perencanaannya

1). Perubahan yang direncanakan / Planned Change

Perubahan yang direncanakan atau planned change merupakan perubahan yang memang diinginkan dan dikehendaki oleh masyarakat atau pihak yang menginginkan perubahan.

Contoh : pembangunan jalan

Pembangunan jalan direncanakan oleh pihak-pihak yang merencanakan perubahan atau biasa disebut agent of change. Yang termasuk agent of change adalah pemerintah, masyarakat, atau tokoh masyarakat dapat menjadi contoh pihak yang berperan dalam merencanakan perubahan.


2). Perubahan yang tidak direncanakan / unplanned change

Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat. 
Bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir dan sebagainya akan membawa perubahan bagi masyarakat yang mengalaminya. Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan terkadang terjadi sebagai akibat perubahan yang direncanakan. Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan.

Faktor Penyebab dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya

A. Faktor penyebab perubahan sosial budaya

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk

Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Adapun urutan pertama ditempati China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,260 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa). Sementara itu, hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. 

Lalu mengapa perubahan jumlah penduduk menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya? Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh jumlah penduduk suatu kota mengalami peningkatan yang besar karena adanya urbanisasi. Pertambahan ini mempengaruhi jumlah lahan yang ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak perubahan sosial budaya di kota tersebut. 

Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.

2. Penemuan Baru

Penemuan baru akan menimbulkan terjadinya perubahan sosial. Ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan serta kesadaran akan kekurangan dalam kehidupan masyarakat membuat mereka terus menggali hal-hal baru yang dapat memuaskan mereka. Keadaan semacam ini kemudian membuat banyak penemuan baru diciptakan atau diperbarui.
Contoh : penemuan hanphone dan internet.

3. Konflik

Indonesia dikaruniai berbagai keanekaragaman baik agama, suku bangsa, dan ras. Keanekaragaman tersebut memperkaya multikulturalisme bangsa. Namun di sisi lain keanekaragaman juga membawa proses sosial negatif yang disebut dengan konflik.
Konflik dapat terjadi akibat banyak hal. Penyebab terjadinya konflik pada dasarnya karena adanya perbedaan, baik perbedaan kepentingan, pendapat, kebudayaan, atau antarindividu. Konflik tersebut kemudian dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan sosial dan konflik adalah dua hal yang saling berkaitan. Ketika dalam masyarakat terjadi perubahan sosial budaya yang cepat, hal ini dapat mengubah nilainilai yang ada dalam masyarakat. Sebaliknya konflik yang terjadi dalam masyarakat juga dapat memunculkan terjadinya perubahan sosial.

4. Terjadi pemberontakan / Revolusi

Revolusi atau pemberontakan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya.
Contoh revolusi yang pernah terjadi di Indonesia adalah ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan proklamasi, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Berbagai perubahan terlihat mengikuti, seperti lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi. 

5. Perubahan lingkungan alam

Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada tanpa harus dibuat oleh manusia. Lingkungan alam di antaranya daratan (tanah), perairan, dan udara.
Perubahan lingkungan alam dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami adalah contoh perubahan lingkungan alam akibat faktor alam. Sementara penyebab perubahan lingkungan alam karena faktor manusia yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan alam antara lain penggunaan teknologi dalam mengelola alam, pemanfaatan lingkungan alam secara berlebihan, pembuangan limbah ke lingkungan alam dan sebagainya. 
Contoh :
Suatu masyarakat yang tinggal di lingkungan pantai mempunyai pekerjaan sebagai nelayan. Suatu saat mereka mengalami bencana tsunami. Lingkungan alam di sekitar tempat tinggal mereka mengalami perubahan besar. Mereka direlokasi ke lingkungan alam dataran rendah. Relokasi tempat tinggal membuat mereka harus mengubah mata pencaharian mereka yang semula sebagai nelayan berubah menjadi petani.

6. Peperangan

Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan warga masyarakatnya. Perubahan itu dapat terjadi pada cara berperilaku, berpikir ataupun kepribadian dari mereka

Perubahan sosial budaya yang terjadi akibat Indonesia dikuasai Jepang dapat kita bagi menjadi beberapa bidang diantaranya adalah sebagai berikut: 

a). Bidang Sosial 
Dalam bidang sosial kemiskinan dan kelaparan terjadi di berbagai daerah. Tenaga kerja produktif yang ada di desa dipekerjakan pada beragam proyek. Akhirnya desa pun mengalami krisis karena tidak terurus. 
b). Bidang Ekonomi 
Di bidang ekonomi terlihat bahwa rakyat hidup dalam kesulitan. Sumber daya dan hasil-hasil pertanian dibawa untuk kepentingan perang Jepang. Bahkan pada waktu itu rakyat hanya makan ubi dan bonggol pisang.
c). Bidang Budaya 
Bidang budaya terdapat dampak yang cukup baik karena Bahasa Indonesia berkembang luas. Hal ini sebagai dampak kebijakan Jepang yang melarang kebudayaan Barat (Belanda). Karya sastra bermunculan dengan nuansa perang dan kemerdekaan. 
d). Bidang Politik 
Para pemimpin dilibatkan dalam beragam organisasi. Mereka pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mempersiapkan kemerdekaan. Sehingga puncak dari perjuangan untuk merdeka dimulai dari masa ini.

7. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Kebudayaan dalam masyarakat mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi. Contohnya :
Masuk dan berkembangnya unsur agama Islam pada waktu telah menyebabkan perubahan sosial yang sangat luas di kalangan masyarakat Indonesia. Ketika agama Islam masuk ke Indonesia, telah berkembang terlebih dulu agama Hindu dan agama Budha. Pengaruh kebudayaan Hindu sangat kuat sehingga kebudayaan dari agama Hindu masih tampak nyata. Kebudayaan Islam dengan kebudayaan masyarakat setempat akhirnya mengalami percampuran budaya. Hal ini terlihat dari beberapa bangunan yang mencerminkan bentuk perpaduan, misalnya masjid Demak dan Masjid Kudus.

Proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut :

a). Difusi 
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Difusi dapat dengan mudah tersebar ketika masyarakat itu terbuka dengan dunia luar. Contohnya pada masyarakat tani tradisional pengolahan lahan pertanian masih menggunakan tenaga hewan dan tenaga manusia. Mereka kemudian mengenal mesin traktor yang ternyata lebih praktis dan lebih cepat dalam mengolah lahan. Pengetahuan manusia berkembang dan berubah karena menghimpunnya dari interaksi dengan masyarakat atau manusia lain.
 
b). Akulturasi (cultural contact)
Percampuran bentuk bangunan antara agama Hindu dan Islam yang diwujudkan dalam bentuk Masjid adalah salah satu contoh akulturasi. Akulturasi terjadi ketika satu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama.

c). Asimilasi
asimilasi merupakan pertemuan dua kebudayaan yang lambat laun melebur menjadi kebudayaan baru dimana unsur dari masingmasing kebudayaan asli hilang

d). Penetrasi 
Penetrasi merupakan proses perembesan unsur budaya kepada suatu masyarakat baik secara damai, ataupun paksaan. Contoh : Masuknya unsur agama atau pemaksaan kebudayaan dari bangsa penjajah kepada bangsa yang dijajah.
 
e). Invasi 
Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain. Masuknya Belanda ke Indonesia pada masa penjajahan membawa serta unsur-unsur budaya yang sebagian diterapkan pada masyarakat daerah jajahannya

f). Milenarisme 
Milenarisme yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Masyarakat pedalaman yang memiliki sumber daya alam yang melimpah namun selama ini tidak bisa mengolah sumber daya alam itu karena telah dieksploitasi orang asing, dan sekarang berusaha untuk bisa mengolah kekayaan alam mereka sendiri. 

B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

1). Kehidupan Masyarakat Terasing

Keadaan masyarakat yang terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakatnya tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, sehingga mereka sulit untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi. 

2). Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Ilmu pengetahuan adalah jendela dari perubahan sosial budaya. Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti masyarakat yang bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat, begitupun sebaliknya.

3). Sikap Masyarakat yang Tradisional 

Masyarakat tradisional adalah suatu masyarakat yang memelihara, menjaga,, dan mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai, sistem norma dan bahkan sistem kebudayaan yang diwariskan oleh generasi pendahulunya

4). Adanya Prasangka terhadap Hal-hal Baru atau Asing

Perasaan dan prasangka menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat. Padahal sesuatu yang berasal dari luar tersebut bisa jadi sebenarnya bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka.

5). Adat Istiadat atau Kebiasaan

Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. 
 Selanjutnya ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh masyarakat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat ( Pertemuan 3 & 4 )

PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Pertemuan 1)