Dinamika Penduduk Indonesia Bag. 1
Dinamika Kependudukan Indonesia
Dinamika penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu
wilayah yang dipengaruhi oleh kelahiran ( natalitas ), kematian (mortalitas)
dan perpindahan penduduk (migrasi).
1. Jumlah
Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan
saat ini Indonesia ada di urutan ke 4 dunia setelah Cina, India dan Amerika
Serikat.
Jumlah penduduk dapat diketahui salah
satunya dari sensus penduduk. Sensus penduduk di Indonesia dilaksanakan setiap
10 tahun sekali.
2. Persebaran
Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara. Persebaran penduduk di
Indonesia tidak merata. Pulau terpadat adalh Pulau Jawad an pulau yang paling
jarang penduduknya adalah Papua.
Kondisi persebaran penduduk yang tidak
merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan.
Karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga
seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan optimal.
Salah satu cara untuk memeratakan jumlah
penduduk di Indonesia adalah
a. melalui
perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya
(transmigrasi).
b. Membangun
fasilitas serta sarana dan prasarana di luar pulau Jawa.
Penyebab Pulau Jawa padat
penduduknya :
a. Tanahnya
subur
b. Merupakan
pusat pemerintahan
c. Merupakan
pusat industri
d. Sarana
dan prasarananya lengkap
3. Komposisi
penduduk
Komposisi
penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara
karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan
kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
a.
Komposisi Penduduk berdsarkan usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia
tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk
dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia
balita), 6–12 tahun (usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia SMA),
19–24 tahun (usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60
tahun (usia lanjut). Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat
berdasarkan usia produktif dan usia
nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
b.
Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk
diketahui, karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis
kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan
bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan
karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta
bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan
kemampuan penduduk.
Komposisi penduduk dapat digambarkan dengan Piramida Penduduk.
Piramida Penduduk
Adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Jenis piramida penduduk :
1) Piramida
Ekspansif ( Piramida Penduduk Muda )
Ciri- ciri :
Ø
Berbentuk segitiga
Ø
menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih
banyak daripada usia dewasa dan tua
Ø
Angka kelahiran dan kematian tinggi
Contoh negara yang memiliki piramida penduduk ekspansif : Indonesia,
Malaysia, India dan negara-negara berkembang lainnya.
2) Piramida
penduduk Stationer (Piramida Penduduk Tetap)
Ciri- ciri :
Ø
Berbentuk sarang tawon atau kubah
Ø
menggambarkan jumlah penduduk usia muda, usia
dewasa dan tua seimbang
Ø
Angka kelahiran dan kematian rendah
Contoh negara yang memiliki piramida penduduk stationer
: AS, Inggris
3) Piramida
Konstrukif ( Piramida Penduduk Tua )
Ciri- ciri :
Ø
Berbentuk batu nisan
Ø
menggambarkan jumlah penduduk dewasa lebih
banyak daripada usia muda
Ø
Angka kelahiran menurun cepat dan kematian
rendah
Contoh negara yang memiliki piramida penduduk konstruktif : Swedia,
Jerman, Jepang
Komentar
Posting Komentar