Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia
Perhatikan gambar di atas. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan masa Islam.Mesjid ini bernama Baiturrahmanyang dibangun oleh Kesultanan Aceh Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan masih digunakan hingga saat ini. Selain mesjid Baiturrahman, masih banyak peninggalan yang lain.
a. Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang Islam. Masjid yang merupakan peninggalan masa Islam di Indonesia contohnya adalah mesjid Demak, mesjid Ampel Surabaya, dan mesjid Banten.
b. Keraton
Keraton adalah tempat kediaman raja atau istana raja.Di tempat ini seorang raja mengendalikan pemerintahan kerajaannya. Dengan demikian, keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton yang termasuk peninggalan masa Islam antara lain yaitu: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman di Cirebon, dan istana Maimun di Sumatra Utara.
c. Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan, dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang berbentuk persegi panjang.Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan. Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak Islam, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh di Pasai Aceh, dan makam sultan-sultan Mataram di Imogiri.
d. Kaligrafi
Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan menggunakan huruf Arab. Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas petikan ayat-ayat suci Al Qur’an. Bentuknya beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk tulisan mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau membentuk suatu bangun tertentu seperti masjid. Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada dinding masjid atau batu nisan.
e. Karya sastra
Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia ada beberapa jenis, yaitu: berupa, babad, hikayat, suluk, dan syair.
1). Babad
adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya ini biasanya berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai bukti-bukti dan fakta.
Contoh Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
2). Hikayat
adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat.
Contoh Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Raja-Raja Pasai.
3). Suluk
adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia. Suluk-suluk tersebut merupakan bagian dari ajaran tasawuf. Suluk merupakan karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia.
Contoh Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan Suluk Sukarsa.
4). Syair
adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Contohnya Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.
f. Seni Tari
Salah satu tarian yang merupakan peninggalan dari masa Islam adalah tari seudati atau tari saman dari Aceh.Tarian ini dilakukan dengan iringan nyanyian yang sebenarnya adalah selawat atau pujian kepada nabi.
g. Debus
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten. Dalam kesenian ini, pemain menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Kesenian Debus berawal pada abad ke-16 M, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin.Debus pernah digunakan sebagai sarana untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan Belanda pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
h. Sekaten dan Grebeg Sekaten
merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap bulan Rabiul Awwal tahun Hijriyah di Alun-Alun Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dahulu digunakan oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.Pada perayaan Sekaten, dua gamelan, yaitu gamelan Kyai Nagawilaga dan gamelan Kyai Gunturmadu akan dimainkan secara bersamaan selama 7 (tujuh) hari berturut-turut.
Puncak perayaan Sekaten ditandai dengan Grebeg Mauludan dengan mengarak sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Perayaan Sekaten dan Grebeg masih dilaksanakan hingga saat ini
Komentar
Posting Komentar